1 lagi dari 22 daftar pemain timnas asuhan Alfred Riedl yang menerima banyak sorotan alasannya yakni perannya yang sangat vital di piala AFF 2016, Bayu Pradana.
Berdiri di barisan tengah timnas bersama Andik Vermansyah, beliau bermetamorfosis menjadi sosok pemain pemutus serangan lawan. Banyak aksi-aksi memotong anutan bola lawan yang beliau pertontonkan selama pagelaran 2 tahun sekali tersebut, bahkan tak jarang beliau melaksanakan teckling terhadap pemain lawan saat dalam posisi tertekan. Ini juga yang membuat beliau kerap menerima peringatan dan kartu kuning dari wasit.
Menjalani karir ingusan bersama Diklat Salatiga, Bayu Pradana terbentuk menjadi gelandang tangguh yang piawai merusak taktik lawan saat sedang menyerang. Bahkan beliau tak sungkan untuk turun jauh ke belakang demi mencegah terjadinya sebuah gol. Karakter ini juga yang membuat sang pelatih Alfred Riedl memilihnya sebagai starter dalam setiap laga tinmas di piala AFF Suzuki Cup. Berikut Biodata Bayu Pradana selengkapnya:
Nama lengkap : Bayu Pradana Andriatmo
Tempat dan tanggal lahir : Salatiga. 19 april 1991
Tinggi : 1.80 m (5 ft 11 in)
Posisi : Gelandang
Nomor punggung : 13
Warga negara : Indonesia
Barulah pada tahun 2010 Bayu Pradana memulai karir seniornya bersama klub Persis Solo. Lalu di tahun berikutnya 2011 beliau hengkang ke klub Persipasi Bekasi. Tahun 2013 bersama klub Persepar Palangkaraya. Dan pada tahun 2014 s/d 2015 beliau bergabung bersama Persiba Bantul. Sayang, tidak ada catatan bermain yang dapat temukan seputar catatan penampilannya bersama klub-klub awal dimana beliau memulai karir senior.
Dengan pengalamannya bergabung bersama sejumlah klub senior tanah air, lantas Persiba Balikpapan tertarik untuk menerima service pemain ini. Proses pemindahan Bayu Pradana dari Persiba Bantul ke Persiba Balikpapan terjadi pada tahun 2015. Selama memperkuat klub Beruang Madu tersebut di tahun yang sama beliau menerima kesempatan bermain 3 kali dan menyumbangkan 1 gol.
Minimnya kesempatan bermain yang beliau dapatkan bersama klub yang juga memiliki julukan Selicin Minyak ini membuat beliau kembali harus hengkang. Masih di tahun yang sama 2015, Mitra Kukar tertarik meminang pemain yang kala itu usianya gres menginjak 24 tahun. Ini tentu menjadi peluang besar untuk Mitra Kukar itu sendiri mengingat Bayu Pradana terbilang masih cukup muda dan memiliki potensi menjadi pemain bintang negeri ini.